Pandji Pragiwaksono, Sang Juru Bicara

Disaat orang lain memilih menghindar ketika bangsanya butuh perubahan, dia dengan mantap ikut andil dalam perubahan tersebut.

Disaat orang lain memilih untuk tidak yakin dengan perubahan, dia adalah orang yang yakin dengan perubahan di tangan pemimpin baru, bukan di tangan pertahana. (Walau akhirnya banyak dihujat, tapi dia yakin dengan pilihannya)

Disaat orang lain memilih diam ketika bangsanya carut marut, dia dengan berani mengutarakan opininya, bahkan dengan cara yang sangat menghibur.

Dialah Pandji Pragiwaksono.

Mungkin kata-kata yang tadi cukup lebay untuk menggambarkan seorang Pandji Pragiwaksono. Tapi, itulah seorang Pandji di mata saya. Orang yang berani berbicara, menjadi juru bicara, untuk mereka yang tidak bisa bicara.


Saya memuji betul keberanian Pandji untuk ngomong sesuatu, bahkan sesuatu itu sangatlah sensitif kalau diomongkan di ruang publik. Tetapi dia tetap berani, bahkan dikemas dalam suatu pertunjukan komedi. 

Bayangin, dia bikin materi Stand Up Comedy dari hal yang nggak ada lucu-lucunya! 

Nggak semua comic bisa sehebat dia. Siapa lagi, kalau bukan Pandji Pragiwaksono. Orang Indonesia pertama yang tour ke 24 kota di 5 benua selama 2016, dan nggak ada berita tentang world tournya di TV manapun! Bayangin betapa sakitnya dia! Hehehe :D

Salah satu hal yang buat saya benar-benar kagum dengan Pandji sang penakluk ular ini adalah keberaniannya ngomong. Kita bisa lihat sendirilah, di rezim bobrok saat ini, banyak orang yang mengharapkan perubahan, tetapi banyak orang yang memilih DIAM, bahkan menjadi PENJILAT rezim hancur ini. Pandji, nggak bisa dibilang PENJILAT pastinya, karena dia orang yang pasti "ngomel-ngomel" kalo ada yang nggak beres di Indonesia ini. 

Lagi-lagi, saya harus akui bahwa keberaniannya dia ngomong adalah hal yang buat saya kagum. Lewat stand up comedynya, dia utarakan semua uneg-unegnya tentang Indonesia, tentang hal yang menurut dia harus diomelin. Dalam perjalanan karirinya, Pandji sudah melakukan empat kali show Stand Up Comedy, tiga diantaranya world tour. Di special shownya yang pertama, Bhinneka Tunggal Tawa, dia ngomel tentang banyak hal, walaupun masih kelihatan alay :D Dia "ngomel" tentang maskot Sea Games 2011 yang menurutnya aneh yang harusnya diganti sama hewan lain yang menggambarkan Indonesia atau Jeremy Teti, ngomongin turis yang heboh waktu diajak ke mal nya Indonesia, tentang SBY yang selama 2 periode bikin 4 album lagu yang bahkan satupun lagunya kita nggak pernah denger, nama jalan di Jakarta yang aneh-aneh, banyak deh, salah satunya yang paling kontroversial (dan bit yang saya jelas nggak setuju, but it's ok karena semua orang bebas berpendapat) adalah tentang legalisasi ganja. 

Di shownya yang kedua, Merdeka Dalam Bercanda, dia ngomel lagi nih, dia ngomel kenapa masih banyak orang di tahun itu mengingat Pandji sebagai si 'Kena Deh' bukan si 'Penakluk Ular' :D Dia ngomel tentang rokok, jaman Soeharto yang menurutnya sangat aneh (dianalogikan dengan ada ketua kelas yang 32 tahun menjabat tapi duit kelasnya pada ilang), tentang presiden pencitraan yang lahir dari rakyat yang pencitraan (karena pemimpin adalah cerminan rakyatnya, kalau rakyatnya suka ngelobi, maka lahirlah presiden yang suka ngelobi, dan lain-lain), dan dia ngomel tentang hal yang bahkan saya nggak bisa dan nggak bakal setuju tapi saya masih bisa ketawa dengernya, karena prinsp nonton stand up adalah cari hiburan, bukan perang opini. Kalau kamu nonton stand up tapi ternyata materinya nggak sesuai sama perspektifmu, tinggal tonton, ketawa, lalu lupakan. Simple. Jangan dibikin susah. Bit yang jadi bahan omelan Pandji yang saya maksud adalah tentang FPI dan Alexis yang mana perspektif dia dengan perspektif saya menyikapi hal ini sangat beda, tapi lagi-lagi it's ok karena orang bebas berpendapat.

Nggak cuma ngomel tentang hal yang salah menurut dia, Pandji selalu ngomongin tentang persatuan yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini. Apapun agama, suku, ras, dan bahkan perspektifmu, tetaplah bersatu sebagai bangsa Indonesia, karena orang luar negeri akan seneng lihat kita terpecah-pecah, karena kalau sudah terpecah, banyak celah untuk kembali menguasai Indonesia. Kita boleh berbeda, tapi jangan membeda-bedakan sesama bangsa Indonesia. Saya tidak akan selalu sama perspektifnya dengan Pandji, tapi saya akan tetap mengagumi Pandji sebagai seseorang pemberani, berani mengutarakan opini-opini yang kontoversial, tapi berbobot, berisi, dan obyektif, bukan opini kontroversial yang disampaikan seorang pengacara yang udah nggak laku jadi pengacara akhirnya muncul di TV, atau mantan tunangan penyanyi dangdut yang ternyata tukang bohong, atau juru bicara paslon yang bisanya cuma sumpah serapah potong kupung dan sebagainya, dia berani ngomong dan berani bertanggung jawab. Di shownya yang berjudul Mesakke Bangsaku, Pandji membicarakan persatuan dengan ceritanya di Gerejanya seorang temannya yang bernama Glenn Fredly. Di sini dia kembali bicara tentang banyak hal, terutama hal-hal yang kasihan dari Indonesia dan ini harus dibicarakan, it's need to be say.

Dan, Juru Bicara World Tour adalah pencapaian karir seorang Pandji Pragiwaksono yang paling sukses, ya, sukses diprotes banyak orang! :D Saking beraninya dia bicara hal-hal yang sensitif, akhirnya tur ini menjadi tur yang paling banyak diprotes orang karena materi yang dibawakan sangat kontroversial, misalnya tentang legalisasi prostitusi, tentang Islam (dia membandingkan Quraisy Shihab dan Habib Rizieq, Islam dan Radikalisme, dan lain-lain), isu-isu HAM di Indonesia (G30S PKI, Kerusuhan 98), gay, tapi dia juga ngasih ilmu di sini, materinya sangat berbobot, misalnya tentang prinsip berkarya, satwa, konservasi alam dimana alam kita sudah semakin rusak, Owa Jawa, dan banyak lagi. Materinya benar-benar sangat berbobot dan sangat obyektif, artinya bahwa apapun yang dibawakan selalu benar-benar dari akal pikirannya sendiri, bukan karena dia jadi PENJILAT, tapi dia seorang yang mempelajari sesuatu hal terlebih dahulu sebelum ngomel-ngomel dan nyiyir.

Apalagi yang bisa dipuji dari seorang Pandji si Kena Deh ini  kalau bukan keberaniannya dalam mengkritik, mengkritisi apa yang harus dikritisi, dan tetap bisa menerima pendapat orang yang tidak sependapat dengan dia tanpa perlu bermusuhan. Respect!

Walaupun saya tidak selalu sependapat dengan Pandji, terutama masalah ganja, prostitusi, FPI, Habib Rizieq, tapi perlu diketahui, bahwa saya benar-benar memuji keberanian dan mental anda, Pandji dalam berbicara banyak hal, menjadi juru bicara bagi mereka yang tidak bisa bicara, berbicara mewakili kaum minoritas yang bahkan tidak bisa diterima di bumi Indonesia ini. Dan kalau bang Pandji baca tulisan ini, ketahuilah bahwa saya benar-benar mengagumi keberanian dan kemampuan anda berbicara isu yang sangat senstif dan juga memuji sikap anda yang dapat diajak diskusi tentang isu isu tersebut, dan menghargai pendapat orang lain, meyakini bahwa setiap orang punya kebebasan berpendapat. :)

Saya bukan orang yang fanatik terhadap sesama ciptaan Tuhan, karena tidak ada yang sempurna kecuali Allah Swt. dan utusan-utusannya. Begitu pula sikap saya terhadap Pandji, saya kagum, tapi saya tidak fanatik, karena tidak ada gunanya fanatik terhadap sesama manusia, yang tidak luput dari segala dosa dan kesalahan. Hanya respect yang bisa saya berikan untuk dia.

Dia yang dengan mantap ikut andil dalam perubahan.

Dia yang yakin dengan perubahan ditangan pemimpin yang baru.

Dia yang berani mengutarakan opini dan perspektifnya dengan tahu sebuah resiko bahwa tidak semua orang bisa menerimanya,

Dialah Pandji, sang penakluk ular juru bicara. Salut!

***

Karena masih dalam suasana lebaran, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, taqobbalallahu minna wa minkum, mohon dibukakan pintu maaf setulus-tulusnya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stand Up Comedy Indonesia Season 6 - Let's Make Laugh!

Sinisme Komedian (By: Dzawin Nur Ikram)