AIESEC = Second Home, Second Family
Gak kerasa sekarang usiaku udah 18 tahun. Dua tahun lagi menuju 20 tahun (ya iya lah). Bukan itu maksudnya, poinnya perjalanan hidupku sudah semakin jauh. Satu langkah baru yang harus kulewati, fase baru yang harus dilalui, dan belum ada sejarahnya di keluargaku ada anggota keluarga yang gap year. Ya, aku harus kuliah tahun ini juga. Dengan banyaknya pressure dari keluargaku sendiri, (jujur nih) gengsi yang ku kejar karena aku ngebet pengen di negeri, dorongan dari sahabat-sahabat, teman-teman dekat, akhirnya aku lolos SBMPTN. Jujur, kuliah di UPN "Veteran" Yogyakarta apalagi di jurusan Hubungan Internasional bukan pilihan utama. I was shock when I read the announcement. Aku cuma kaget, bingung, dan diam. Aku lolos di pilihan kedua. Tapi, melihat respon saudara-saudara di Pekalongan, teman-teman SMA, sahabat-sahabatku juga, tak lupa respon doi (sebenernya mantan sih) membuat aku semangat dan mantap sama pilihan ini, although my parent still hope I have to be UGM student. Kini, saatnya melibatkan Tuhan. Kalau Tuhan sudah menempatkanku di situ, itu artinya Tuhan percaya aku layak ada di situ, ya kan, Kak Maman? :D
Belum siap aku buat cerita tentang ospek, kaderisasi, dll. Saat masuk jadi maba aku berusaha semaksimal mungkin untuk bangga menjadi bagian dari almamater kampus bela negara ini. Potong gundul, berangkat ospek jam 5, keamanan yang sok iye jadi momok tersendiri selama masa-masa pembentukan ini. Setelah itu, untuk meneruskan spirit zaman SMA yang nggak mau cuma jadi orang biasa, aku mulai menimbang-nimbang buat ikut kegiatan. Ada banyak UKM di UPN, tapi pilihanku jatuh ke AIESEC. And this is the begin of the story.
Apa yang pertama kali aku pahami tentang AIESEC? I think AIESEC is an ENGLISH CLUB! HAHAHA LOL! Ya kali, instagramnya bahasa inggris semua coy, aku gak pede awalnya, secara bahasa Inggrisku belepotan banget, gak bisa spontan at the time. Dan hari itu, hari terakhir PKKBN 2019, ada UKM Expo, ada perkenalan semua UKM di UPN, dan cuma ada satu UKM yang bikin aku tertarik, yaitu AIESEC. Tapi, tau nggak sih, aku hampir salah tangkep lagi nih, karena cara perkenalan mereka. Tau nggak mereka kenalannya gimana? Mereka ngedance dong! Aku kaget lagi ni, jadi ini UKM english club apa dance club? Hahaha canda, itu namanya roll dance. Mereka juga bilang AIESEC itu organisasi kepemudaan internasional yang sekarang bernaung dibawah PBB untuk melaksanakan SDGs. The key is AIESEC can develop your leadership, and I decide at the time to join AIESEC and pay 20k for the registration.
Aku mau cerita dikit aja, PKK HI menyisakan satu jalan cerita yang mengantarkanku untuk berkenalan dengan seseorang. PKK HI dipandu oleh 2 MC yang sama-sama receh dan jayusnya. Yang satu cewek dan yang satunya cowok. Yang cowok ini sering banget ngomong pake bahasa Inggris, sampe-sampe aku nggak paham, kayaknya nggak cuma aku sih yang nggak paham. Dan aku duduk paling depan kan, setiap mereka ngereceh aku sering nimpali gitu lho, bahkan suka ketawa ngakak kenceng banget gara-gara mereka, sampe mereka ngeh aku ketawa-ketawa gitu kan. Selesai PKK HI aku buka instagram, aku cari IG mereka berdua. Aku nemu IG nya yang cewek, trus aku follow. Gatau ya udah difollback apa belom. Trus dari followingnya dia aku cari IG nya yang cowok. Ketemu juga, tapi yang ini diprivasi. Iseng lah aku follow aja. Gak taunya difollback dong tanpa aku minta. Dan yang bikin aku kaget lagi dia DM aku duluan dong. Kurang lebih gini nih:
Dia: "Hello stalker. What's up dude"
Aku: "Wew, why you text me?"
Dia: "Well, I like spreading happiness and i thought you would very happy receiving a text from me, am I right?"
Aku: "Honestly, I don't feel anything. But I was shocked, you still remember me?"
Dia: "I saw you many times. How did you find my IG?"
Aku: "From your partner"
Dia: "Yeah, I know she more famous than me. Hahaha. Anyway, nice to meet you junior, do your best, you can be anyone in IR!"
Habis itu aku banyak tanya-tanya tentang tujuan dia habis lulus ini, sampai tiba pada suatu diskusi tentang UKM, dia cerita tentang AIESEC (kejadian ini hampir bersamaan dengan UKM Expo). Kaget dong aku, ternyata aku bertemu orang yang tepat. Diskusi kita jadi makin seru. Sampai pada percakapan dimana dia ngajak ketemuan di Taman Kuliner minggu pagi buat ngobrolin lebih banyak tentang AIESEC. It means the day after I finish PKKBN. Finally we met at that day in the morning. You can call him Kak Maman. He told me everything and our talks become very well. He told about his journey in AIESEC, and in that time I immediately filled in the AIESEC registration form in Podio, use his laptop.
Singkat cerita, aku ikut leaderless group discussion, a part of AIESEC's selection. Aku hampir ngerasa gagal disitu. Imagine, they use a lot of English, in every single word they talk about, always use English. Disitu kami diminta berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah. Masalahnya adalah, ketika suatu hari seorang exchange participant datang ke Jogja dan mempermasalahkan jadwal yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, dan dia memutuskan untuk pulang, bagaimana cara kita membujuknya untuk tidak pulang? (In english, please).
After that selection, I still have a little hope to passed this selection. Aku minder banget weh lihat mereka lancar banget ngomong bahasa Inggrisnya. Setelah kurang lebih seminggu, keluar hasil seleksinya, dan aku lolos ke tahap interview. Kami diminta untuk menyiapkan CV semenarik mungkin. And I decide to make CV in my CorelDRAW with an attractive design. Dominate with blue colour. I hope my CV can make me passed. Kita dikasih kebebasan buat milih jadwal interviewnya, dan aku pilih sabtu sore. Aku nggak ada bayangan apa-apa tentang interview ini. Aku sampe disana jam 3, dan yang ngewawancarain aku ini cewek, namanya Kak Nuzul, orangnya receh banget, ngelawak mulu, tiba-tiba ngajak tos, nggak jelas pokoknya, kita baru pertama ketemu nih ya, tapi gara-gara dia ngajak ngobrol rasanya kayak udah kenal lama banget, tau nggak apa yang dipikiranku? Ini interview apa random talk ya? Sumpah aku yang awalnya udah berusaha serius selalu gagal gara-gara ni orang satu. Sampe-sampe aku yang harusnya pake Bahasa Inggris 80% tapi kutabrak aja pake Bahasa Indonesia sampe kayaknya perbandinganku pake Bahasa Inggris tinggal 40% sisanya Bahasa Indonesia 60%. Aku sempet mikir udah lah gak mungkin lolos nih, nggak memenuhi kriteria sama sekali. Aku harap harap cemas aja sih, masih berharap buat lolos, tapi nggak 100% berharap.
Finally, I passed! And I have to join internship phase for a few month. We have to join welcoming party to know where we will be placed during internship phase. And, I was very happy, because I know I placed at Public Relation Information Management, and do you know who's the Vice President? She's Kak Nuzul! LOL! People who asking everything about me at interview selection.
Tau nggak apa yang aku suka dari AIESEC? AIESEC bener-bener menghargai kerja keras dan pencapaian membernya, tanpa mengenal senioritas di dalamnya. Itu artinya kamu udah lama sekalipun di AIESEC kalo pencapaianmu kalah sama new member, ya nggak akan ada artinya. Aku lihat sendiri di sini, ada yang angkatan 18 udah jadi Vice President, ada yang angkatan 16 baru jadi President, and it's all about achievement. Kita minim banget yang namanya senioritas. Aku ngerasa disini kita bisa ngerasa deket walaupun kita belom kenal satu sama lain. Itu bukti bahwa kita keluarga, bisa sayang walaupun belom tau :)
Ada satu momen dimana aku bener-bener tersentuh banget sebagai seorang AIESECer. It was Veteran Youth Leadership Conference, hold by AIESEC in UPN Veteran Yogyakarta. Honestly I didn't prepare it well. I feel tired because of the several activities before this conference. But, I was touched at the
second night. When the lamps were turn off, eyes were closed, and the chair say "Tap the person that you beleive will stay in AIESEC and will be better after this", then some people tap me. I feel like I have a second-comfort home and warm family, I
feel I was very welcome in this new family. Di malam itu aku ngerasa, aku dibutuhin di AIESEC ini, dengan segala keterbatasanku member AIESEC tetep pengen ada aku disini, walaupun aku masih ngerasa nggak tau apa-apa di AIESEC ini, tapi dengan dukungan dari mereka semua, yang bahkan aku belom kenal satu per satu, I'll stay in AIESEC, whatever will be.
I feel AIESEC is my second family, because I have brothers and sisters who always teach and protect me. It feels like I have a second home here. Home, it means wherever I go, I will go back to that place. And, I feel AIESEC can be my home, because wherever I go, I can go back to AIESEC and I'll go back, soon. Thank you for all of you who care about me during my internship phase, Thank You for Kak Hera who always inspire me with all your story, Kak Nuzul, Kak Wahyu, Kak Akhwan, Kak Nale, Kak Aji, Kak Munadia, Kak Hanifa, and all of PRIM current member, THANK YOU SO MUCH FOR THE LESSONS. Now, my internship phase is over, I passed this phase, and now I became to be member of AIESEC, thank you for your trust to me, and also all of my internship friend at PRIM, Shaddam, Ersa, Chika, Faal, Indira, Rida, Syifa, Reza, and Ivaldy. Once again, Thank You. I'll not to promise, but I'll try to stay in AIESEC, because I know AIESEC is a good place for us to develop our skill, leadership, also our English. I hope I can be better in this phase, also I hope I can take the opportunity during my journey in AIESEC. See you!
Komentar
Posting Komentar